Beranda | Artikel
Seruan Tuhannya Manusia untuk Seluruh Manusia (Bag. 5)
Senin, 30 Mei 2022

Baca pembahasan sebelumnya Seruan Tuhannya Manusia untuk Seluruh Manusia (Bag. 4)

Seruan ketujuh: Bencana orang yang berbuat kezaliman akan kembali pada dirinya sendiri, walaupun ia menikmati dunia yang fana ini.

Allah Ta’ala berfirman

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri. (Hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi. Kemudian kepada Kamilah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 23)

Ketika Allah Ta’ala menyelamatkan orang-orang kafir dari bencana yang menyulitkan dan menakutkan, mereka pun melanjutkan kerusakan dan maksiat yang biasa mereka lakukan. Allah menegur mereka atas kelalaian tersebut.

Tak cukupkah keburukan yang pernah menimpa kalian untuk menjadikan kalian hidup dengan ikhlas kepada Allah dan meninggalkan kezaliman pada orang-orang lemah karena kalian tertipu dengan kekuatan dan kebesaran kalian?! Sesungguhnya perbuatan kezaliman kalian itu sebenarnya untuk kalian sendiri, dan akibat buruknya akan kembali kepada kalian!

Kalian memang bisa menikmati kezaliman kalian dalam bentuk kehidupan dunia yang menyenangkan. Namun itu hanya sementara dan akan cepat berlalu dan kemudian kalian akan diberikan hukuman. Kalian akan dikembalikan kepada Kami setelah sedikit senang-senang tersebut dan kalian akan diberitahu tentang segala kejahatan, kezaliman, dan kesenangan batil yang kalian lakukan. Kami akan memberikan balasan atas itu semua. Ketika Allah Ta’ala selamatkan mereka dari kesulitan dan ketakutan, mereka pun kembali melakukan kerusakan dan kemaksiatan di atas muka bumi.

Wahai manusia! Sesungguhnya akibat dari kejahatan kalian akan kembali pada kalian sendiri. Kalian bisa menikmati kehidupan dunia yang akan hilang ini, namun kalian akan kembali kepada Kami. Kami akan beri tahu semua amal kalian dan akan memperhitungkannya.

Seruan kedelapan: Al-Qur’an itu nasihat, obat, petunjuk, dan rahmat bagi orang beriman.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

Wahai para rasul, katakan pada manusia bahwa sungguh telah datang pada kalian sebuah kitab yang mencakup segala yang kalian butuhkan. Isinya adalah nasihat kebaikan yang bisa melembutkan hati sehingga seseorang mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Dia larang. Kitab itu juga menyembuhkan hati dari penyakit kesyirikan, kemunafikan, dan seluruh penyakit. Penyakit yang telah membuat hati terasa sesak dengannya karena menimbulkan ragu dengan keimanan, menimbulkan kejahatan, permusuhan, suka berbuat zalim, dan benci pada kebenaran dan kebaikan.

Dalam Al-Qur’an itu juga ada petunjuk untuk menempuh jalan kebenaran dan keyakinan serta menjauh dari kesesatan dalam keyakinan dan amal perbuatan. Al-Qur’an itu juga rahmat bagi orang-orang beriman yang akan membuahkan petunjuk pada kehidupan mereka dan membuat hati mereka terkait dengan Al-Qur’an. Di antara bentuk rahmat tersebut adalah seseorang menjadi semangat untuk mengerjakan kebaikan dan membantu orang yang kesusahan, serta menahan diri dari kezaliman dan segala bentuk permusuhan dan kejahatan.

Al Quran itu adalah

هُدࣰى وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِینَ

Petunjuk dan berita gembira bagi orang beriman.” (QS. An-Naml: 2)

هُدࣰى وَرَحۡمَةࣰ لِّلۡمُحۡسِنِینَ

Petunjuk dan rahmat bagi orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Luqman: 3)

هُدࣰى وَذِكۡرَىٰ لِأُو۟لِی ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

Petunjuk dan pengingat bagi orang yang berakal.” (QS. Ghafir: 54)

هُدࣰى وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِینَ

Petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang Islam.” (QS. An-Nahl: 102)

Siapa yang mencari petunjuk dengan Al-Qur’an dalam urusan dunia dan akhirat, maka dia akan diberikan petunjuk pada yang lebih benar, lebih lurus, dan lebih baik.

Al-Qur’an disifati sebagai sesuatu yang yang bisa memberikan hidayah, khususnya kepada orang beriman, bertakwa dan berbuat kebaikan karena mereka menerima petunjuk Al-Qur’an dan mengerjakan konsekuensinya. Walaupun sebenarnya Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia. Namun, orang-orang kafir dan munafik mengganti Al-Qur’an dengan yang lain dalam mencari hidayah. Maka, mereka tak bisa mengambil manfaat Al-Qur’an ketika mereka menelaahnya dan membaca ayat-ayatnya.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلۡ هُوَ لِلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ هُدࣰى وَشِفَاۤءࣱۚ وَٱلَّذِینَ لَا یُؤۡمِنُونَ فِیۤ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرࣱ وَهُوَ عَلَیۡهِمۡ عَمًىۚ 

Katakan wahai Muhammad, Al-Qur’an itu petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang beriman. Namun, orang-orang yang tak beriman, di kuping mereka ada sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka.” (QS. Fushshilat: 44)

[Bersambung]

Baca Juga:

***

Penerjemah: Amrullah Akadhinta, S.T.


Artikel asli: https://muslim.or.id/75458-seruan-tuhannya-manusia-untuk-seluruh-manusia-bag-5.html